Saturday, 22 December 2018

Rayi Aurumicha Fardian


hai guys.. i hope it's not too late to tell you about me..

kenalin namaku rayi aurumicha fardian. dirumah panggilanku adalah "ayi"

emakku bilang namaku terbagi dalam tiga komponen, yaitu :

1. Rayi
kata rayi diambil dari bahasa jawa yang artinya adik, you know semua kalo aku adalah anak kedua dari ayah dan ibuku sekaligus adik dari kakakku, hyugo. dipostingan yang berisi arti nama kakakku emakku udah menjelaskan kan kalo mereka suka nama-nama jawa. dan begitulah akhirnya namaku tercetus. so kenapa rayi? ya karena aku adik..

2. Aurumicha
emakku pernah berkata jika nantinya punya anak cewek pinginnya dikasih nama yang ada bau-bau kimianya. maklum, emakku sarjana kimia yang kehilangan lab-nya karena pada akhirnya lebih memilih bekerja didepan layar komputer dan dibelakang meja sebagai admin. 

jadi, aurumicha ini sesungguhnya asalnya dari kata aurum yang merupakan nama unsur kimia "emas" ya masak iya akunya mau dikasih nama hidrogen atau oksigen kan gimana gitu yew...

oya, dari yang asalnya aurum kenapa jadi aurumicha, kata emakku ya biar samaan aja sih sama kakakku yang nama tengahnya ada "cha" - nya, pufenatcha..

3. fardian
ini sih emakku juga udah jelasin yak, ini nama tengah bapakku, akhbar fardian..

---
aniway, sebenarnya awalnya bapakku pingin ngasih nama larasati, tapi gak jadi berhubung ada sodara deket yang anaknya udah lahir duluan kebetulan dikasih nama itu. masak samaan namanya, contekan dong dikiranya.. :p

di lain sisi, emakku awalnya pingin ngasih nama sekar artinya bunga. setelah banyak pertimbangan akhirnya gak jadi pakai nama ini. salah satu alasannya apa coba? kata emakku kalau namanya sekar nanti terlalu girly.. -_-

----
sekian numpang ceritanya di blognya emakku yaaak.. (yaelah padahalan yang ngetik juga emaknya) 


Friday, 26 October 2018

jangan

sudah ku bilang, jangan membuatku bersedih jika tak ingin ASIku sedikit..

sudah ku bilang, selalu merasa bahagialah agar ASI tetap lancar..

Thursday, 31 May 2018

tentang memilih..

Tuhan, bolehkah saya bersedih? sebentar saja..

jika boleh, bolehkah saya meminta ketika saya bersedih kemudian ASI saya tetap bisa mengalir deras? sederas ketika saya berbahagia..

dua permintaan yang sulit sepertinya..

terkadang kehidupan itu lucu, dan saya tetap bersikukuh untuk memenangkan apa yang saya inginkan. bukankah ASI akan dengan sendirinya surut ketika seorang ibu bersedih?

sebenarnya gampang, mana yang harus saya pilih? dan mana pula yag harus saya kesampingkan?

ego untuk bersedih, atau menjaga mood untuk tetap bahagia?
demi ASI agar tetap mengalir deras..

tidakkah kamu berpikir di antara amarahmu dan amarahnya ada aku hanya diam?
ada aku yang memilih untuk diam-diam bersedih? lalu ASI menjawabnya denga diam-diam pula tiba-tiba dia tak lagi sebanyak biasanya?