Tuesday 18 June 2013

apa yang kamu tunggu kawan? menikahlah!

ciailaaah judulnya.. :D

Saya rasa semua orang tau. Sebagai seorang muslim, menikah itu menyempurnakan separuh ibadah dan agama, sunah rasul. Banyak sih yang bilang menikah kan ga gampang, ga semudah membalikkan telapak tangan, ga sesederhana beli barang ketika kita punya uang, dan ga sesimpel transaksi di berniaga.com (klik, ketemuan, deal). Iya, saya tau kok, kan saya sudah menikah.. :p

Tapi menurut saya, sesuatu itu dikata gampang kalau kita mampu melewatinya kan? Lah kalau kita saja tidak menjalani ya mana tau sesuatu itu gampang atau susah. Apa lagi kalau cuma dipikir-pikir terus, pasti yang kebayang cuma susahnya aja..

Oke, sejenak saya mengikuti apa yang ada dibenak orang-orang yang belum menikah. Bahwasanya menikah itu.... banyak tahapan sebelum menikah, lamaran lah, tunangan lah, siraman lah, apalah itu. Nanti biayanya gimana ya? hmm, undangannya brapa duit? rias penganten, tenda, gedung, konsumsi, belum lagi maharnya, belum lagi kalau ada rencana foto pre-wedding, banyak ya butuhnya?

Kalau kita tang-ting-tung ngitang ngitung mulu, uang ga akan pernah cukup buat menikah. Apakah pernikahan harus dengan dihadiri ratusan orang? harus ya pake gedung atau tenda? emang wajib gitu foto pre-wed? 

Saya sih mikirnya simpel aja, syaratnya buat nikah apa sih? asal ada mempelainya laki sama perempuannya, ada wali dari perempuannya, ada 2 orang saksi (siapa saja, tidak harus ada hubungan saudara, asal dalam keadaan sadar), penghulu, dan mahar. Baca ijab kabul, sah sudah.

Bukan.. bukannya saya mengentengkan sebuah pernikahan. Tentu tidak. Asal kamu dan pasangan sudah se-iya se-kata ya mau apa lagi. Ya nggak? 

Ooo, saya tau. saya tau.. Menikah itu kan ga cuma saya iya kamu iya lalu kita menikah, iya kan? Menikah itu kan ga cuma menyatukan dua hati, tapi dua keluarga. keluarga besar. Iya sih.. Saya tau. Kan saya sudah menikah, hahaha..

Maksud saya dengan nulis "asal kamu dan pasangan sudah se-iya se-kata ya mau apa lagi" itu gak berarti menghalalkan segala cara, misalnya sampek keluarga salah satu mempelai gak merestui, atau apa, bukan... bukan itu maksud saya... Kalau saya, se-iya se-katanya dalam artian bahwa saya dan pasangan punya rencana pernikahan yang sudah kami sepakati. Misalnya saja saat itu saya dan suami saya menginginkan pernikahan yang sederhana, semampu kamilah. Ijab kabul saya juga nggak jadi masalah asal sah di mata agama dan negara. Tetapi keluarga besar berkehendak lain. Keluarga pinginnya ada resepsi, ada prosesi adat, ada tenda, undangan, ya pernikahan pada umumnya. Oke, saya dan suami turuti saja. Itu kan keinginan keluarga, jadi urusan dana dan segala tetek-bengeknya ya silakan keluarga yang ngurusin. Kan itu bukan kemauan saya, ye gak?

Kalau keluarga belum ada dana gimana? yaudah, jangan punya keinginan aneh-aneh, yang menikah siapa? :p Tapi kalau keluarga kekeuh pengen ada "pesta" gimana? Hmm.. Masa sih urusan ga punya duit buat pesta nikah saja sampe membuat pernikahan anda tertunda? Memangnya pesta pernikahan itu harus ya barengan harinya samahari ijab kabul? Nggak kan..

Biar sama-sama ngalahnya ini, menurut saya turuti saja kalau keluarga anda tetap menginginkan ada pesta dan menunda pesta itu sampe ada dana. Tetapi, anda juga harus bisa meyakinkan keluarga anda kalau pesta itu bisa belakangan, anda menikah saja dulu, harusnya impas lah buat anda dan keluarga. Selesai perkara, bisa kan menikah? :D

Nikah mah gampang kalau udah ada calonnya, lah kalau belum ada gimana? Jodoh kan di tangan Tuhan.... Saya tau. Mengutip kata-kata mas Ippho dalam bukunya "7 Keajaiban Rezeki" Jodoh memang di tangan Tuhan, tapi kalau anda tidak berusaha menjemputnya, mengambilnya dari Tuhan, jodoh anda akan selamanya berada di tangan Tuhan. :)))) Mungkin anda belum pantas, bisa jadi anda terlalu pemilih. Boleh saja anda menjadi seorang pemilih, mengeliminasi sana-sini, apalagi ini pasangan hidup, gak bisa sembarangan. Iya sihhhh.. tapi apakah anda sudah cukup pantas untuk dipilih? Saya jadi ragu, coba bercermin, anda ini layak dipilih nggak? atau jangan-jangan anda yang masuk daftar eliminasi pemilihan pasangan hidup. Hahaha.. Untuk urusan ini anda berserah diri saja pada Allah, perbanyak doa, ibadah, dan berpuasalah. Saran saya, baca bukunya mas Ippho Santosa yang judulnya "7 Kejaiban Rezeki" ini ada di bab pertama kok, kalau gak punya bukunya nanti saya pinjemin.. :p

Mengutip kata mas Alitt Susanto, penulis buku Shitlicious dan Skripshit, mencari pasangan yang sempurna itu sia-sia.. Hal itu justru akan jadi pemicu kita untuk meninggalkan pasangan terbaik yang sudah kita punya.. Dan membuat kita menyesal pada akhirnya..

Buat para cowok ini, haduh kan belom mapan, masa udah mau nikah aja??? NIH!!!! NIH!!!
Nurutin mapan n beginian, ada juga anak saya keburu lulus SMA kali.. :D

Buat para cewek ini, haduh pasanganku kan belum berpenghasilan tetap? Kata mas Ippho Santosa dalam akun twitternya @ipphoright "nggak apa-apa belum berpenghasilan tetap, asal tetap berpenghasilan" *LEGIT* *LEGIT BANGET*

Lah, kalau penghasilannya gitu-gitu aja, ntar habis nikah gimana makannya? Udahlah, saran saya jangan terlalu banyak mikir-mikir gak jelas lah, depresi malah repot, yekan? Asal anda nggak berhenti menyelaraskan doa dan usaha, kata Maher Zein "Insha Allah.. ada jalan" Masih ragu? Tobat yaaaa.. Jangan ragukan Tuhan, janji Allah itu nyata kok, gak sekelas janji para pejabat, wkwkwk..

So, apa yang kamu tunggu kawan? Menikahlah!

3 comments:

  1. gak ragu kok. tapi gak saiki rabine. hahaha

    ReplyDelete
  2. wah in tulisanmu maknyus banget...hahaha
    aq setuju bgt in ambek tulisanmu...
    jawaban gawe pertanyaanmu "apa yang kamu tunggu kawan?", jawabanku "nunggu calone in"....hehehe
    dungakno ae wis in aq segera menyusulmu....hihi
    cm kadang heran lek ono sing berpikiran lapo ce koq nikah cepet2? nikah cepet iku malah menghalangi karir....haduh...
    pdhl kan hal baik itu harus disegerakan....hehehe

    ReplyDelete

tulung kalo komen jangan pake anonim ya, tenks..