Dulu sekitar 6-8 tahun yang lalu
kita begitu intens bercengkerama, berkutat dengan hal yang sama, bercerita
tentang keluh kesah yang sama.. tentang Jas Lab dan tumpukan-tumpukan kertas
laporan praktikum yang menjadi tanggungan tiap minggunya..
Setelah lulus dan memilih jalan
masing-masing, interaksi kita menjadi berkurang.. saat kamu akhirnya mendapat
beasiswa S2 percepatan dan saya menikah lalu mempunyai keturunan..
Kemudian komunikasi kita semakin
jauh berkurang saat saya memutuskan untuk kembali ke kampung halaman sedang
kamu masih tetap di kota kelahiran dan menjadi staf sebuah pabrik..
Kadang kita masih saling menghubungi sekadar untuk menyapa dan memberitakan hal-hal penting, kadang pula masih berjumpa di sebuah undangan pernikahan salah satu kawan kita semasa kuliah.. undangan pernikahan memang pada akhirnya menjadi ladang untuk reuni kawan lama, meskipun tak jarang juga saya terpaksa tak bisa hadir mengingat jarak dan waktu yang tidak saya punya..
Terakhir perjumpaan kita mungkin
sekitar 2 tahun yang lalu di pernikahan kawan kita di Kediri, sepulang dari
sana seingat saya kamu sempat mampir ke rumah saya namun sayangnya saya harus
mengajar les saat itu..
Beberapa
bulan yang lalu kita juga sempat chit-chat tentang cerita saya yang akhirnya
memutuskan untuk resign dari pekerjaan yang begitu menyita waktu dan pikiran saya..
sedangkan kamu bercerita tentang ketidaknyamananmu di kantor dan keinginan
untuk resign.. juga tentang kegalauanmu mengenai jodoh yang tak kunjung dipertemukan
denganmu..
Sebagai seorang kawan, saya hanya
bisa mendengar ceritamu dan mendoakan yang terbaik bagimu.. saat itu saya
pernah bercanda “mungkin saja jodoh kamu itu orang sekantor yang secara
diam-diam menyukai kamu, atau bisa juga orang yang secara tidak sengaja setiap
hari menumpangi bis yang sama saat berangkat atau pulang bekerja”
Waktu bergulir, hari ini kita
kembali saling menyapa yang juga karena undangan pernikahan.. seperti biasa
saya menanyakan tentang pekerjaan kamu, jujur saja untuk urusan jodoh dan
percintaan saya tidak ingin menanyakan dan lebih memilih untuk membiarkan agar
kamu yang lebih dahulu bercerita, mengingat diusia kita yang sudah di atas 25
tahun itu adalah hal yang sensitif ditambah lagi saya sudah punya momongan..
Kamu bercerita, kamu sudah resign
dari kantor lama sekitar 1-2 bulan yang lalu.. kamu kini bukan lagi staf
pabrik, tapi dosen di sebuah kampus negeri, saya senang.. tentu saja, karena
ilmu S2 kamu bisa dibagi ke banyak orang, terlebih dari itu saya melihat kamu
nyaman bekerja di sana.. katamu, kamu apply sudah hampir 2 tahun, dan saat kamu
makin merasa tak nyaman di kantor lama kamu mendapat tawaran kerja sebagai
dosen di tempat yang jaraknya lebih dekat dari rumah daripada kantor lama..
Kamu masih lanjut bercerita,
disaat terakhir kamu bekerja di kantor lama, kamu dekat dengan seorang teman
kantor yang sering mengantar pulang kerja, ah saya sungguh senang.. saya baca berulang-ulang
chat dari kamu di sela kesibukan saya mengurus anak dan mengajar les.. meskipun
tak bertatap muka saya tahu kamu sangat bahagia, demikianpun dengan saya..
Kamu memang bukan satu-satunya
kawan baik saya, tapi kamu adalah salah satu kawan terbaik saya.. saya selalu
ikut bahagia mendapati kawan-kawan saya bahagia, semoga kebahagiaan selalu
menyertai hari-hari kita, dan Allah Azza Wa Jalla mengabulkan apa-apa yang kita
mohonkan di waktu yang tepat..
Gedung Graha Sainta, 21 April 2012 |
No comments:
Post a Comment
tulung kalo komen jangan pake anonim ya, tenks..