.
.
di depan anak-anak aku mungkin bisa saja berkelit bahwa porsinya terlalu jumbo atau levelnya terlalu pedas untukku. nyatanya yang sebenarnya terjadi degup jantungku tidak bisa biasa saja, aku hanyut dalam kenangan dan tangis di setiap pergerakan garpu memutar bakmie itu sebelum kusuap. sesentimentil itu sejatinya perbedaan keberadaan dengan ketiadaanmu di hidupku kini..
.
.
setelah kubaca lagi tulisanku di hari itu, ternyata adalah tepat sehari sebelum ulang tahunku. sebenarnya saat itu tubuhku belum benar-benar pulih dari sakit, dan keesokan malamnya ketika anak-anak sudah lelap dalam gelap, aku menangis sejadi-jadinya, aku meraung dalam dekap bantal tidurku, agar tak satupun yang mendengar raunganku..
.
.
tepat di hari ulang tahun pertamaku tanpamu sejak belasan tahun yang lalu aku bersamamu, bahkan di bulan november tahun lalu aku sempat berkata bahwa itu adalah ulang tahun terbaik selama aku hidup, merasakan dicintai dengan kasih sayang yang begitu berlimpah, kemudian tahun ini segalanya berbeda. sudahlah fisikku sakit, hatiku tak keruan, kepiluan yang begitu mendalam, merasa sendiri dalam kehilangan yang begitu nyata, bahkan hampir benar-benar tak ada udara yang bisa masuk ke saluran nafasku karena terlalu pecahnya tangisku, sungguhan rasanya seperti tercekik leherku.. astaghfirullah..
.
.
sepertinya tulisan ini juga tidak akan finish, sori ya.. 😢
No comments:
Post a Comment
tulung kalo komen jangan pake anonim ya, tenks..