mudahkan

dunia ini tidak berhenti ketika kamu tiada

kehidupanku sempat terjeda sesaat dalam kepiluan yang mendalam selepas kepergianmu

namun, meski aku menjeda nya 

dunia masih terus berputar

hari masih berganti dari siang menjadi malam lalu sebaliknya, musim masih berganti hujan - kemarau, begitu seterusnya

aku, tentu saja harus melanjutkan perputaran kehidupan yang sempat ku jeda ini tanpamu..

pilu?

sedih?

hampa?

sepi?

sunyi?

tentu saja jangan ditanya bagaimana rasanya, untuk menuliskan gurat risau ini saja aku harus berkali-kali menjedanya, mengambil tisu, mengusap lelehan airmata, berulang-ulang.. ini tidak mudah, kehilangan tidak akan pernah mudah..

tapi Tuhan, berlebihan nggak sih kalau aku meminta dimudahkan untuk melanjutkan semua ini?

---

sori, gak kuat lanjutin nulisnya