Sunday, 4 October 2015

teruntuk OmBay

Lewat deret ini kutuliskan apa-apa yang tak sanggup kuungkapkan dengan lisanku.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hae om Bay, saat kamu membaca ini mungkin sedang dalam perjalanan menuju Batu untuk 2 hari kemudian berangkat ke Subang, bekerja.

Kita memang bukan saudara kandung. Ibuku tentu saja bukan ibumu, tapi ibumu sudah kuanggap seperti ibuku sendiri. Bagaimana tidak, masa kecilku hampir seluruhnya kuhabiskan bersama ibumu. Sebelum kamu ada. Sampai saat ini bisa dibilang keluargamu adalah yang paling dekat denganku di antara semua keluarga dari adik-adiknya bapak-ibuku.

Kamu masih ingat tidak, kebiasaanmu semasa kecil mencelupkan biscuit  marie susu ke dalam air gula lalu memakannya. Seolah tak punya rasa bosan. Lalu tiba-tiba sekarang kamu sudah besar, menjelma menjadi lelaki  yang sudah mengenal cinta, haha. Waktu berjalan begitu cepat ya?

omBay dan mbak Pica
 Hari ini mungkin ada rasa berat di hatimu, meninggalkan rumah, ibu, bapak, dan Vika, adikmu. Saat kamu tadi sore meminta tolong padaku untuk mengajari Vika ngoperasiin laptop rasanya mau nangis. Sesaat aku flashback sepuluh tahun yang lalu saat mas Heri mau berangkat merantau ke Kalimantan. (duh, lemah banget gue jadi cewek!)

Permulaan akan selalu berat, Yu.. Yakinlah bahwa kelak kamu akan bahagia dan dapat membahagiakan keluargamu. Selalu selipkan nama ibumu di setiap sujudmu, doakan agar beliau selalu diberi kesehatan agar selalu bisa mendoakanmu juga.

Jaga kesehatanmu ya, sebisa mungkin jangan sampai kecapean dan sakit karena ibumu akan selalu memikirkan keadaanmu.

Jadilah lelaki yang setia untuk kekasihmu saat ruang dan waktu menjadi jarak yang tak bisa kamu jangkau. Bagaimanapun juga hubungan jarak jauh tidak akan pernah mengenakkan.

Hubungi aku kalau ada waktu ya!

Hati-hati di jalan dan semoga sukses ya!
Bayu Setya Pratama



No comments:

Post a Comment

tulung kalo komen jangan pake anonim ya, tenks..