.
.
sejak hari dimana aku menjadi pendampingmu, tidak pernah sekalipun aku berpikir untuk berpisah denganmu, untuk menjalani hari-hari tanpamu. baik saat melewati hal berat maupun hal receh sekalipun..
.
.
terlebih saat hyu dan ayi melengkapi kehidupan kita, menggenapkan kita sebagai orangtua yang terus belajar tiada henti. mana pernah aku kepikiran untuk hidup sendiri lagi.. atau hatiku yang sengaja tidak mempersiapkan diri ya?
.
.
hari-hari ini aku merasa ini adalah masanya, saat titik terendahku sebagai insan, sebagai istrimu dan ibu dari anak-anakmu.
kamu, panglimaku yang selalu pasang badan paling depan untuk melindungiku dari perang badai. yang senantiasa mensejajari langkahku yang terseok karena sifat kekanakanku. kini badai itu justru menimpamu, menghantammu dengan cara yang tidak kusangka-sangka, kamu sakit yang tidak main-main..
.
.
pikiranku berkecamuk, hati dan logikaku berperang.. berjuang bersama kepasrahan berjalan bersisihan. sanggupkah aku tanpamu?
.
.
ini aku, wanita seutuhnya yang mengharap dengan sangat akan kesembuhanmu, tetapi malu pada pemilikmu mengingat sepertinya permintaanku teramat berlebihan..
No comments:
Post a Comment
tulung kalo komen jangan pake anonim ya, tenks..