Monday, 24 October 2011

pengalaman dan kesempatan (part 2)

baiklah, akan saya perjelas maksud saya antara pengalaman dan kesempatan pada part 1..

pada part sebelumnya saya bilang bahwa "orang" yang saya maksud adalah mereka yang cukup mampu membedakan apa itu baik dan apa itu buruk,, merujuk pada pernyataan dosen analitik tentang 3 orang yang bisa dimaklumi (anak kecil, orang gila, dan orang tua)

maka apa keterkaitan antara pengalaman dan kesempatan??

secara sederhana begini, mungkin wajar jika seseorang melakukan kesalahan, karena apa? ya! karena manusia memang tidak sempurna, tempatnya khilaf. oke, bisa diterima sebenarnya. lalu masalahnya apa? yang jadi sumber masalah adalah ketika seseorang tersebut melakukan kesalahan yang serupa (meski tak sama) secara berulang-ulang, apakah seseorang tersebut dapat dimaklumi?? sedang orang tersebut tidak termasuk dari 3 golangan orang yang harusnya dimaklumi..

sesabar apapun orang pasti juga punya cape kan? kalo bisa belajar dari pengalaman yang sudah2, maksudnya dari kesalahan yang pernah dilakukan (sebelumnya) mengapa harus terjadi kesalahan serupa lagi? (dan berulang-ulang)

satu sisi orang tersebut TIDAK MAU (bukan tidak mampu) belajar dari pengalaman (kesalahan) dan di sisi lain orang tersebut menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan kepadanya.. maka jelaslah hubungan antara pengalaman dan kesempatan..

lebih jauh, erat hubungan keduanya dengan rasa syukur (next part)

-----------------

No comments:

Post a Comment

tulung kalo komen jangan pake anonim ya, tenks..