Sunday, 20 November 2011

from mumi winda's note..

ini saya ambil dari note facebook salah seorang kawan baik saya, seangkatan, anak kimia UB juga, Winda Yulia K a.k.a mommy,, klik ini buat liat akun fbnya..

mommy winda :p
Saya tak akan pernah melupakan sebuah cerita yang diberikan oleh kakak saya dalam suratnya saat saya berulang tahun yang ke 18 tahun. Pada saat itu, cerita ini menjadi cambuk bagi saya untuk dapat memilih dan menjalani jalan hidup dengan hati-hati dan penuh keyakinan. Namun saat ini, ketakutan luar biasa menghampiri saya setiap saya mengingat cerita itu, serasa saya nyaris mengalami apa yang dialami oleh tokoh dalam cerita ini. Serasa saya berada pada situasi yang dialami oleh tokoh dalam cerita ini,sebab samapai saat inipun belum menemukan apa yang dicari, bahkan mungkin bisa dibilang tidak tau apa yang sedang dicari. Ketakutan luar biasa bila sampai akhir perjalanan tidak memperoleh satu pun....
***
Suatu hari disebuah suku indian di amerika ada seorang gadis muda dari suku tetangga datang berkunjung, dia menemui kepala suku indian tersebut untuk meminta sesuatu. Gadis tersebut ingin memiliki satu tongkol jagung saja dari suku tersebut karena jagung dari suku indian itu terkenal bagus. Setelah memohon ijin akhirnya gadis tersebut diijinkan oleh ketua suku untuk memetik pohon jagung yang dia pilih. Namun sebelum gadis itu berangkat, sang ketua suku memperingatkan satu hal, bahwa gadis tersebut boleh mengambil tongkol jagung manapun yang ia mau namun dengan satu syarat, dia tidak boleh mengambil tongkol jagung yang sudah ia lewati sebelumnya. Akhirnya gadis tersebut pergi ke ladang jagung yang luas itu dan mulai meliha-lihat setiap pohon jagung di ladang itu.
Saat dia melihat-lihat pohon jagung, ada sebuah jagung yang menarik hatinya karena jagung tersebut begitu bagus kelihatannya dan besar buahnya. Saat hendak memetik jagung tersebut ia menjadi ragu dan tidak jadi memetik jagung tersebut karena ia kwatir didepan nanti akan ada jagung yang lebih bagus daripada jagung yang dia lihat sekarang. Akhirnya dia terus berjalan maju dan melihat-lihat lagi setiap pohon jagung. Setiap dia menemui pohon jagung yang dia anggap bagus, dia selalu berfikir mungkin akan ada jagung yang lebih bagus di depan sana sehingga ia selalu mengurungkan niatnya untuk memetik setiap pohon jagung yang dia anggap bagus. Pada khirnya,tanpa dia sadari ternyata dia sudah berjalan ke semua bagian dari ladang tersebut sampai akhirnya dia berjalan keluar dari ladang tanpa memperoleh satupun buah jagung.

-----------
saya cuman komen gini:
" hmm, mantapkan hati mum, jangan sesali apa yang sudah jadi pilihan kita, kita mungkin memang tak pandai dalam memilih sesuatu, tapi kita harus lebih pandai dalam mengelola pilihan kita, jangan sampai rumput tetangga lebih hijau dari rumput kita, biarpun orang melihat kita biasa2 saja, tapi kalo kita bahagia dan selama itu tak mengganggu kebahagiaannya, orang mau apa..

bukankah yang berhak atas hidup kita ya kita sendiri?
:p"

No comments:

Post a Comment

tulung kalo komen jangan pake anonim ya, tenks..